GenPI.co Sultra - Beredar isu suap untuk menghentikan Liga 2. PSSI diminta untuk melakukan penyelidikan.
Di mana setiap klub peserta Liga 2 mendapatkan uang Rp15 juta, asalkan mau menandatangani kesepakatan penghentian kompetisi.
Rumor tersebut diembuskan beberapa klub Liga 2, utamanya yang ingin melanjutkan kembali kompetisi.
Dikonfirmasi terkait rumor tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menilai hal tersebut tidak masuk akal.
”Masa klub Liga 2 mau disuap Rp15 juta. Di sana orang kaya semua. Masuk akal juga enggak,” ucapnya, Selasa (24/1).
Sementara itu, CEO Karo United Effendy Syahputra meminta PSSI melalui Komite Etik untuk melakukan penyelidikan.
”Kami ingin kasus tersebut dibawa ke sidang etik PSSI supaya permasalahan itu terbuka dan jelas,” pintanya.
Diketahui, polemik tersebut bermula dari beredarnya surat berjudul ’Surat Pernyataan Bersama Klub Liga 2 2022-2023’.
Surat tersebut berisi kesepakatan tim-tim Liga 2 untuk menghentikan kompetisi musim 2022-2023, membentuk operator baru dan memberi kepercayaan Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI.
Anehnya, beberapa klub mengaku tidak merasa membubuhkan tanda tangan di surat tersebut dan menuding ada unsur pemalsuan. (ant)