GenPI.co Sultra - Arema FC Bubar jika kondisinya saat ini ini terus tidak kondusif. Hal itu disampaikan manajemen.
Saat ini Arema FC menjadi sorotan berbagai pihak pascatragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Teranyar, unjuk rasa dan kericuhan juga terjadi di kantor Arema FC pada Minggu, (29/1) lalu.
Keputusan terburuk itu disampaikan Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arfianto.
Tatang mengatakan bahwa keputusan membubarkan Arema FC akan dilakukan apabila situasi tidak kondusif.
”Manajemen Arema FC akan pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika memang dianggap tidak kondusif,” katanya, Senin (30/1).
Pascainsiden terbaru tersebut, manajemen dan direksi akan melakukan pertemuan.
Pertemuan tersebut rencananya bakal membicarakan langkah-langkah yang akan ditempuh ke depan.
”Jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa,” ucapnya.
Sebelumnya unjuk rasa yang digagas kelompok Arek Malang Bersikap pada Minggu, (29/1), sekitar pukul 12.30 WITA berakhir ricuh.
Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan Nomor 42, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mengalami kerusakan.
Pengunjuk rasa yang menggunakan pakaian serba hitam melempar batu ke arah Kandang Singa yang juga sekaligus official store Singo Edan.
Official store Arema FC mengalami kerusakan cukup parah. Tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka. (ant)