GenPI.co Sultra - Mantan bek Liverpool Kolo Habib Toure berbagi cerita perjuangannya saat harus menjalani puasa saat bertanding.
Momen tersebut dirasakan saat dirinya aktif bermain di rumput hijau.
Diketahui, kini Toure bekerja sebagai asisten pelatih Leicester City.
Pria berusia 41 tahun itu dikenal sebagai muslim yang taat.
Hal tersebut terlihat dari kedisiplinan yang dia jalankan meskipun di bulan suci Ramadan.
Saudara kandung Yaya Toure ini sebisa mungkin tidak meninggalkan ibadah puasa.
Kendati demikian, pria kelahiran Pantai Gading ini tidak menyangkal bila awal puasa selalu tidak mudah baginya.
Bagi Toure, minggu pertama puasa adalah masa-masa tersulit karena dia perlu beradaptasi.
Seiring berjalannya waktu, Toure mulai terbiasa. Dirinya tidak lagi merasakan kendala ketika harus bertanding ditengah menjalankan ibadah puasa.
”Agama saya adalah segalanya dan tanpa agama saya, saya tidak berpikir akan menjadi diri saya sekarang,” jelasnya.
Sebagai muslim yang taat, agama Islam memberi kemajuan dan membuatnya menjadi orang yang lebih baik.
”Saya pikir tidak minum air atau cairan adalah yang paling sulit sebagai pemain sepak bola,” terangnya.
Dia mengungkapkan, minggu pertama sangat sulit. Tetapi kemudian tubuhnya mulai terbiasa. Bahkan diakui dirinya mulai tidak memikirkan air.
”Ketika Anda memulai Ramadan, hari pertama sangat sulit, hari kedua sangat sulit,” pungkasnya. (*)