Kisah Mualaf: Hati Kecilku Bergetar Mendengar Suara Adzan

08 April 2022 23:00

GenPI.co Sultra - Assalamu’alaikum, perkenalkan namaku Olivia Stefhany Wijaya. Seorang mualaf yang baru menginjak 21 tahun.

Aku sedang berkuliah di salah satu kampus negeri di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Aku ingin menceritakan kisah mualafku. Waktu kecil, aku sangat polos karena belum mengerti arti dari keyakinan.

Yang aku tahu, masing-masing orang tuaku memiliki agama yang berbeda.

Dalam ingatanku, aku akan belajar Alquran dan salat di masjid ketika tinggal di kampung ibuku.

Namun, ketika berkunjung di kampung halaman bapak, maka aku akan diajak dan diajarkan hal yang berbeda sesuai dengan keyakinannya.

Dengan begitu bisa dikatakan, aku cukup familiar dengan kedua kepercayaan tersebut.

Tapi anehnya, semakin aku beranjak dewasa semakin aku bisa merasakan mana yang ingin aku yakini.

Contohnya ketika aku mendengar lantunan azan, hati kecilku bergetar. Aku merasa terpanggil untuk melaksanakan salat di masjid.

Merasa mendapatkan hidayah, aku akhirnya menjadi mualaf saat kelas XII SMA.

Mengetahui itu, sebagian keluargaku sempat cekcok karena tidak menerima keputusanku.

Meski begitu, aku tetap sabar dan terus mendoakan kebaikan kepada mereka.

Saat ini yang aku harapkan adalah istiqamah dan bisa mengenal syariat Islam lebih dalam lagi.

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA