GenPI.co Sultra - Ratusan warga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara memadati Indogrosir setempat demi mendapatkan minyak goreng. Atrean pun mengular hingga 50 meter.
Konsumen yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga itu rela mengantre sejak pagi dan menunggu berjam-jam.
Minyak goreng yang dijual Rp26 ribu perliter itu menjadi primadona karena sedikit lebih murah dibanding tempat lain.
Seorang warga yang ikut mengantre Ati mengatakan di sekitar tempat tinggalnya, harga minyak goreng mencapai Rp50 ribu perliter.
”Ada yang harga Rp35 ribu, tapi susah sekali didapat,” katanya, Jumat (8/4).
Ati ikut mengantre karena mendengar jika Indogrosir menjual minyak goreng.
”Jelang lebaran ini minyak goreng pasti sangat-sangat penting. Makanya saya dengar ada di sini (Indogrosir) saya datang juga mengantre,” ujarnya.
Yatri yang ikut mengantre meluapkan kekecewaannya terhadap pemerintah karena belum mampu mengatasi kelangkaan minyak goreng dan normalisasi harga.
”Ini kenaikan harga minyak goreng sudah dari November 2021 dan diikuti kelangkaan sampai sekarang,” kesalnya.
Dia juga mengeluh jika kenaikan harga tidak hanya terjadi pada minyak goreng, namun disejumlah sembako.
”Pusing kami ini warga, mau tidak dibeli juga ini kami butuhkan. Kami ini orang miskin, kasihan,” ucapnya. (mcr6/jpnn)