GenPI.co Sultra - Mahasiswa se-Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Kantor DPRD Sultra, Senin (11/4) mendatang.
Kabar itu dibenarkan oleh sejumlah Ketua BEM Perguruan Tinggi di Kota Kendari saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (9/4).
Mereka antara lain Ketua BEM Universita Halu Oleo (UHO) Muhamad Luthfid, Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) Karno, Ketua BEM Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Hasir, dan Ketua DEMA IAIN Kendari Hendra Setiawan.
Berdasarkan hasil wawancara keempat orang tersebut, mereka menyepakati tiga tuntutan utama yang akan disampaikan kepada DPRD Sultra.
Pertama, mendesak DPRD Sultra untuk berkordinasi dengan pihak terkait agar segera menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok.
Kedua, mendesak DPRD Sultra untuk berkordinasi dengan pihak terkait agar segera mengevaluasi kebijakan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Terakhir, mendesak DPRD Sultra untuk bersikap tegas dengan menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
Selain itu, Ketua DEMA IAIN Kendari Hendra Setiawan menambahkan, mereka juga menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang akan disampaikan ke DPRD Sultra.
”Selain fokus di tiga tuntutan itu, kami dari IAIN juga menuntut penolakan pemindahan IKN,” ujar Hendra.
Menurutnya, total massa aksi yang akan turun 11 April nanti diklaim mencapai belasan ribu orang.
”Pastinya dari UMK sendiri kami akan turunkan ribuan massa aksi, bukan hanya dari Keluarga Besar Mahasiswa, tapi juga para ojek online,” ucap Karno.
Mereka berharap, tuntutan-tuntutan tersebut bisa didengar dan dikabulkan.
Sementara itu, mereka mengaku belum memastikan apakah ada perwakilan mahasiswa Sultra yang akan dikirim ke Jakarta mengikuti demonstrasi di ibu kota.
”Kami belum ada diskusikan soal itu. Kami juga masih diskusikan kalau memang tidak perlu berarti kami aksi di sini saja,” tutup Hendra.