GenPI.co Sultra - Di tengah aksi demo mahasiswa di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (11/4), menjadi berkah bagi para pedagang minuman keliling.
Seperti penjual es krim, es dawet, dan penjual air mineral yang tetap santai melayani pembeli saat unjuk rasa tersebut masih berlangsung.
Padahal saat itu suasana cukup mencekam dengan asap kehitaman yang mengepul dari ban yang dibakar massa.
Seorang bapak penjual es krim atau es tontong bernama Panir mengatakan, dia tidak takut menjajakan dagangannya di tengah demo tersebut.
”Setiap ada demo memang saya sering jualan,” katanta.
Bahkan dirinya sempat jualan di tengah kacaunya demontrasinya mahasiswa di kantor Gubernur Sultra.
”Tapi, ya, kita tetap aman-aman saja," jelasnya.
Kemudian, terlihat penjual es dawet dan air mineral dingin juga turut memanfaatkan keadaan terik matahari.
Terlihat sejumlah mahasiswa dengan wajah kemerahan dan dibanjiri keringat mengerumuni para penjual tersebut.
Dari pantauan, penjual cendol dan penjual air mineral tersebut sudah melayani belasan pendemo.
Meski begitu, tidak seorang penjual pun yang masuk ke tengah-tengah kerumunan pendemo untuk menawarkan dagangannya.
Sementara salah seorang pembeli yang merupakan massa aksi Muhammad Maman mengaku, dirinya terpaksa membatalkan puasa karena dehidrasi.
”Tidak sanggup, cuaca panas sekali saya dehidrasi,” tuturnya.
Begitu juga mahasiswi bernama Dewi Sulistiani mengatakan, kehausan karena tidak tahan berdiri di tengah terik Matahari.
”Lagi pula saya lagi datang bulan, kak,” tandasnya.