GenPI.co Sultra - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi satu dari sepuluh daerah tercurang dalam CASN 2021 se-Indonesia. 30 orang ditangkap polisi dalam kejahatan tersebut.
Hal itu terungkap setelah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biroktasi (KemenPAN-RB) bersama Bareskrim Polri mengusut kasus tersebut.
Pada kasus kecurangan seleksi CASN alias Calon Aparatur Sipil Negara 2021, polisi menetapkan 30 tersangka calo dari sepuluh titik kejadian perkara.
Selain Sultra, provinsi yang menjadi jaringan calo di antaranya; Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Lampung.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengungkapkan, 30 orang berhasil ditangkap.
”21 orang sipil dan sembilan PNS yang terlibat dalam kecurangan tersebut sudah kita tangkap,” ungkapnya.
Gatot menyebut, modus operandi yang dilakukan para pelaku yaitu dengan menggunakan aplikasi remote access saat pelaksanaan seleksi dengan sistem CAT.
”Ada juga modus lainnya dengan menggunakan perangkat khusus, yaitu perangkat micspy yang disembunyikan dibalik baju peserta,” tegasnya, Senin (25/4).
Selain mengamankan puluhan pelaku, polisi juga berhasil menyita barang bukti, seperti berkas hingga alat elektronik.
”Barang bukti yang berhasil diamankan oleh tim Satgas Anti-KKN CASN 2021 antara lain 58 unit handphone, 43 unit laptop/PC, sembilan unit flashdisk, dan satu unit DVR,” terangnya.
Imbuh Deputi bidang SDM Aparatur KemenPAN-RB Alex Denni, melalui pengungkapan ini diharapkan CASN ke depan bisa lebih baik lagi dalam pelaksanaan.
”Masyarakat mohon tidak terpancing tawaran-tawaran agar ASN makin lama makin bersih dan profesional,” imbuhnya. (esy/jpnn)