GenPI.co Sultra - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kolaka Utara (Kolut) Jumadil ditangkap Tim Satgas Anti KKN CASN 2021.
Tidak hanya Jumadil, petugas juga menciduk Adli Nirwan dan Arfan.
Mereka diduga terlibat dalam kecurangan pada seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2021.
Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) Kombes Heri Tri Maryadi membenarkan penangkapan tersebut.
Ketiganya diringkus karena diduga terlibat kecurangan seleksi CASN itu menggunakan aplikasi Zoho Asist.
”Aplikasi itu bisa membuat komputer atau laptop diakses oleh orang lain dari jarak jauh dengan perangkat lainnya sepeti HP, tablet, dan PC,” kata Heri di aula Dit Reskrimsus Polda Sultra, Senin (25/4).
Heri menjelaskan, modus yang digunakan para pelaku adalah untuk mengeruk keuntungan pribadi dari perbuatan yang melawan hukum.
”Dua pelaku lainnya dari luar Sultra yang terlibat juga ditangkap,” jelasnya,
Dua pelaku tersebut adalah Faisal di Sulawesi Barat dan Ivon dari Morowali sudah diamankan di Polda Sulawesi Tengah.
Dia mengungkapkan, masing-masing pelaku memiliki peran berbeda.
Ketiga pelaku dari Kolut memiliki peran mulai mencari klien hingga memasang aplikasi di komputer yang akan digunakan untuk tes CASN.
”Sementara Faisal berperan sebagai penjawab soal dan Ivon selaku penyedia aplikasi tersebut,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Provinsi Sultra menjadi satu dari sepuluh daerah tercurang dalam CASN 2021 se-Indonesia. 30 orang ditangkap polisi dalam kejahatan tersebut.
Hal itu terungkap setelah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biroktasi (KemenPAN-RB) bersama Bareskrim Polri mengusut kasus tersebut.
Pada kasus kecurangan seleksi CASN alias Calon Aparatur Sipil Negara 2021, polisi menetapkan 30 tersangka calo dari sepuluh titik kejadian perkara.
Selain Sultra, provinsi yang menjadi jaringan calo di antaranya; Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Lampung. (mcr6/jpnn)