GenPI.co Sultra - Menjadi make-up artist (MUA) dan mendirikan sanggar tari Rumah Wijaya Official di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidaklah mudah bagi Ade Wijaya.
Pemuda 28 tahun ini telah merasakan pahit dan manisnya berbisnis jasa dandan serta menari sejak 2016 lalu.
Akrab disapa Wijaya, dia mengungkapkan jika sempat terdampak pandemi Covid-19 pada 2020 silam.
”Saya delapan bulan off karena pandemi, minus, tidak ada pemasukan,” ungkapnya kepada GenPI.co Sultra, Selasa (24/5).
Selama delapan bulan tersebut, Wijaya tidak lantas menyerah.
Dirinya sempat pulang kampung dan mencari pekerjaan di tanah kelahirannya di Kabupaten Konawe, Sultra.
”Alhamdulillah, ada bisnis make-up juga yang menutupi, jadi mulai bangkit lagi,” ujar Wijaya.
Dari bisnis merias wajah dan sanggar tarinya itu, dia mampu meraup keuntungan hingga Rp10 juta per bulan.
Kesuksesannya tersebut, kata dia, tidak terlepas dari kerja keras dan prinsip bahwa semua orang itu hebat.
”Semua orang hebat, tinggal bagaimana individunya asah kemampuannya,” tutur dia.
Wijaya berpesan, dasar dari suksesnya sebuah pekerjaan adalah ketika seseorang beranjak dan keluar dari rumah.
”Terserah mau kerja apa, yang penting keluar rumah dulu, karena kalau di rumah pasti mager (malas gerak),” pungkasnya.