Kisah Mualaf: Membaca Tafsir Alquran Membuatku Memeluk Islam

28 Mei 2022 09:00

GenPI.co Sultra - Assalamu’alaikum, namaku Alif Shakel Alfarizki, akrab dipanggil Alif. Saat ini umurku 26 tahun.

Aku berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Aku merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.

Awal mengenal Islam bermula pada 2020 lalu. Aku berkenalan dengan seorang teman di tempat kerja, di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sultra.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Meski Berpisah, Aku Tetap Teguh pada Islam

Temanku ini adalah seorang muslim, karena penasaran, aku sering bertanya padanya bagaimana menanamkan keyakinan terhadap Allah.

Sampai akhirnya dia memberiku sebuah tafsir Alquran. Selepas bekerja, aku menyempatkan waktu untuk membacanya.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Hati Kecilku Bergetar Mendengar Suara Adzan

Satu kalimat dalam tafsir tersebut yang sangat aku ingat adalah Tuhan tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Meski belum tamat sepenuhnya, tafsir Alquran ini membuatku yakin untuk menjadi mualaf.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Cleaning Service Lounge and Bar yang Memeluk Islam

Namun sebelum itu, aku meminta temanku untuk diajarkan mengaji dan salat.

Baru kemudian aku mantap mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Al Kautsar Kendari Sultra pada Desember 2020 silam.

Aku bersyukur bisa mendapatkan hidayah di umurku yang ketika itu 24 tahun, sebab aku bisa lebih mudah mengingat dan belajar Islam.

Selain mengaji dan salat, aku juga belajar menghafal surat-surat pendek.

Bahkan, setiap kali berhasil hafal Alquran, temanku berjanji akan menaikkan level bacaan iqraku.

Oleh sebab itu, semua ilmu agama yang diajarkan temanku itu melekat sampai dengan sekarang. Alhamdulillah.

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA