GenPI.co Sultra - Bisnis oleh-oleh dan perlengkapan haji mulai bangkit dampak pemerintah membuka kembali penyelenggaraan haji dan umrah 2022.
Hal tersebut turut dirasakan salah seorang pedagang perlengkapan haji dan umrah asal Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Fitriani, 45.
Dia mengaku, selama dua tahun belakangan usahanya sempat lesu. Namun kini dia bersukur karena kasus Covid-19 akhirnya melandai.
”Sebelum diizinkan kembali ibadah haji dan umrah ini barang yang laku terjual tidak banyak, ya, sebatas orang membeli untuk dipakai salat,” jelasnya.
Fitri mengatakan, perekonomiannya berangsur mulai membaik sebelum Ramadan 2022.
”Karena sudah bisa umrah, Alhamdulillah sudah ada sedikit-sedikit (pemasukan),” ujarnya, Sabtu (28/5).
Dia mengaku, biasanya omzet bisa mencapai ratusan juta per satu kali musim haji.
”Pendapatannya bisa sampai segitu (ratusan juta) sebelum Covid-19, kalau sekarang belum tentu capai ratusan juta," katanya.
Lanjut dia, pengurangan kuota haji menjadi salah satu faktor berkurangnya omzet penjualan perlengkapan ibadah.
Barang-barang yang paling banyak dibeli calon haji antara lain; pakaian dalam, kaus kaki, mukena, dan kantong batu.
”Ada juga yang beli langsung satu set, harganya beragam mulai Rp250 ribu sampai Rp350 ribu,” pungkasnya.