Presma Stikes Kendari Sebut Pemerintah Keliru Persepsikan Agama

30 Mei 2022 10:00

GenPI.co Sultra - Presiden mahasiswa (Presma) STIKES Budi Mulia Kendari Iin Hendrayani menyayangkan mahasiswa yang diduga terlibat dalam kelompok radikal.

Hal tersebut merujuk pada kasus mahasiswa yang ditangkap di Malang pada Senin, (23/5), karena terhubung dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Menurut dia, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tidak seharusnya terjerumus ke dalam paham radikalisme.

BACA JUGA:  Polemik Partai Mahasiswa Indonesia, BEM Kendari Sultra Buka Suara

Oleh sebab itu dia mengatakan bahwa kasus tersebut diharapkan menjadi bahan introspeksi bagi mahasiswa dan generasi muda lainnya.

”Kami turut prihatin, sedih, sekaligus menjadi bahan introspeksi kita semua,” ucap Iin kepada GenPI.co Sultra melalui WhatsApp, Sabtu (28/5).

BACA JUGA:  Pasar Ilegal, Ketua BEM UM Kendari Minta Pemkot Sediakan Tempat

Guna mengantisipasi munculnya kasus serupa terkhusus di Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), kata dia, harus ada peran dari pemerintah daerah (pemda).

”Pemda harus serius menetralisir mahasiswa dari ancaman kelompok radikal, namun bukan dengan cara mengurangi pelajaran keagamaan,” tutur dia.

BACA JUGA:  Ketua BEM STIE 66 Kendari Apresiasi Kinerja Ali Mazi, Ada Tapinya

Menurutnya, pemerintah dan elite politik telah keliru mempersepsikan agama. Padahal rendahnya pengetahuan agama semakin berpeluang dikuasai terorisme.

Bukan hanya itu, Iin juga berharap agar perguruan tinggi mengadakan program pencegahan dan deradikalisasi di kampus-kampus.

Sementara untuk mahasiswa, dia berpesan agar lebih hati-hati dalam berorganisasi baik internal maupun eksternal.

”Tentunya agar kita terhindar dari organisasi yang terlarang secara undang-undang,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA