GenPI.co Sultra - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) alias BRI Tbk terus menghadirkan inovasi layanan sebagai upaya memenuhi kebutuhan nasabah.
Kali ini BRI kembali membuka kantor bank dengan konsep perpaduan layanan perbankan dan co-working space yang menyatu dengan ekosistem universitas.
Melalui transformasi jaringan kantor, BRI bereksplorasi secara kreatif dalam menghadirkan format kantor baru, yaitu community branch BRIWORK Universitas Jember (UNEJ).
Direktur Kepatuhan BRI Achmad Solichin Lutfiyanto berharap terobosan yang hadir dalam BRIWORK UNEJ menjadi tempat munculnya inovasi-inovasi kreatif, khususnya bagi mahasiswa UNEJ.
"BRIWORK UNEJ diharapkan dapat menjadi key enablers dalam memenuhi kebutuhan seluruh mahasiswa di UNEJ serta dapat memberikan superior customer experience karena ini format bank yang baru di universitas.” ujar Solichin.
Pelayanan dan produk keuangan juga akan dilayani menggunakan teknologi perbankan terkini.
Caranya ialah dengan menempatkan universal banker yang bersifat lebih mobile memberikan pelayanan nasabah dengan suasana yang lebih nyaman.
Solichin menjelaskan BRIWORK UNEJ bukan hanya menyediakan fisik infrastruktur co-working space saja, melainkan terdapat kegiatan aktivitas-aktivitas yang dapat menunjang kebutuhan mahasiswa atau pelaku startup dalam memenuhi kebutuhannya.
Dirinya menyebut co-working space terintegrasi dengan layanan lengkap dapat makin menimbulkan semangat bagi mahasiswa dalam berkarya.
“Fasilitas co-working tersebut akan kami kolaborasikan dengan UNEJ agar tetap dapat menarik dan menghidupkan ekosistem komunitas dengan membuat aktivitas seperti workshop, talkshow, exhibition, maupun branding produk BRI”, ujarnya.
Sebelumnya, konsep community banking ini telah lebih dulu hadir di BRIWORK UGM dan BRIWORK IPB.
Konsep BRIWORK juga direncanakan akan hadir di tempat lain pada tahun ini.
"Setelah BRIWORK UNEJ, kami telah memiliki pipeline pendirian BRIWORK di tempat lainnya tahun ini,” kata dia.
Dia berhatap terobosan itu bisa membantu ekosistem kampus dan mahasiswa agar lebih mudah menemukan ruang kolaborasi dan ruang peningkatan kapabilitas.
“Dengan demikian, diharapkan menjadi agent of change Indonesia di masa depan," pungkasnya. (*)