BRI Wujudkan Mimpi Ida Lewat KUR, Dulang Untung Usaha Ecoprint

13 Juni 2022 20:00

GenPI.co Sultra - BRI mewujudkan mimpi Ida Rosita, perempuan Surabaya yang antusias dengan dunia mode untuk terjun ke industri tersebut melalui usaha ecoprint.

Perempuan 41 tahun itu berkisah, semula kampungnya Jambangan mengikuti lomba Surabaya Smart City (SSC).

Ida yang seorang penggemar mode mengusulkan usaha pakaian wanita dengan mengadopsi teknik ecoprint dengan nama ’Ecoprint Girly Lestari’.

BACA JUGA:  Laba BUMN Tembus Rp126 Triliun, Kerja Cerdas BRI Bikin Bangga

”Sebenarnya bukan saya yang menggagas ecoprint ini. Jadi saya sama bu RT membuat sesuatu yang sekiranya bisa dikerjakan bersama warga lain untuk menunjukkan keunggulan usaha yang dimiliki kampung ini,” terangnya.

Kala itu,produk ecoprint di kampungnya menjadi daya tarik wisatawan yang datang.

BACA JUGA:  Perluas Community Banking, BRI Luncurkan BRIWORK Ketiga di Unej

Melihat potensi ekonomi yang luar biasa, Ida memutuskan membuka usaha sendiri di tahun 2019 dan izin resmi usaha ecoprint baru keluar pada 2020.

Dia menjelaskan kerajinan ecoprint merupakan seni mencetak daun, bunga, akar, kayu di atas kain, dan bisa dijadikan produk fashion, craft, dan home decor.

BACA JUGA:  Kabar Gembira, FBI Bisnis Bancassurance BRI Tumbuh 2,4 Kali Lipat

Berangkat dari hal itu, Ida berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk zero waste guna mengurangi limbah dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

Ciri khas hasil produk ecoprint yang dibuat terletak pada warna yang cerah. Biasanya, ecoprint itu menyerupai batik.

Namun, untuk mencegah hal itu, dia memilih beragam warna agar lebih menarik konsumen.

Lantaran usaha ecoprint bukan murni hasil gagasan Ida, sehingga produksinya masih dibantu warga setempat.

”Ada satu sampai dua orang yang membantu. Mereka akan mendapatkan upah ketika ada barang yang terjual,” ungkapnya.

Adapun produk-produk yang dijual dari hasil ecoprint paling murah adalah masker Rp20 ribu per pieces dan paling mahal yakni ecoprint baju dengan kisaran harga Rp350 ribu hingga Rp400 ribu.

Dirinya pun mengakui kerap mengalami kesulitan pembiayaan alias modal.

Dia pun mencoba memberanikan diri mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada BRI untuk membeli alat pengukus kain.

”Saya mengajukan pertengahan 2021. Waktu mengajukan mudah sekali dan sedang ada program diskon. Enam bulan pertama ada diskon, jadi saya ngambil Rp10 juta,” kenangnya.

Penjualannya pun kini telah merambah hingga luar daerah seperti sampai Jawa Barat.

Jangkauan bisnisnya meluas berkat menjual produk secara daring melalui e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan PaDi UMKM.

Produk yang paling laris adalah produk fashion seperti baju, kain, kemeja, mukena, jilbab dan sebagainya.

Per bulan, dirinya mampu terjual sepuluh produk ecoprint untuk kategori fashion, sedang produk lainnya tak menentu tergantung pesanan dan minat.

Ecoprint milik Ida giat mengikuti berbagai kegiatan, seperti mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021, usai usahanya lolos kurasi dari BRI.

”Saya banyak belajar dari BRI dan harapannya ke depan usaha ecoprint ini bisa merambah pasar luar negeri,” harapnya. (*)

Redaktur: Hanif Adi Prasetyo

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA