GenPI.co Sultra - Sejumlah mahasiswa dan alumni Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari menggelar aksi demonstrasi di depan Polda Sultra. Massa dan polisi pun nyaris berkelahi.
Demonstrasi yang digelar pada Jumat, (1/7), dilakukan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, massa yang tampak kesal karena tak ditemui pimpinan Polda setempat, nekat membakar ban bekas.
Ban bekas tersebut dibakar di depan gerbang pintu keluar Polda Sultra.
Polisi yang mengamankan aksi demonstrasi nyaris berkelahi dengan massa saat berupaya memadamkan api .
Terlihat massa yang kesal menendang ember berisi air hingga pecah.
Tidak berhenti di situ, kericuhan berlanjut saat massa aksi memaksa masuk ke dalam Polda Sultra.
Namun, langkahnya berhasil dicegah petugas kepolisian meskipun harus saling terjadi aksi saling dorong.
Salah seorang peserta aksi Syafaat menjelaskan, kedatangan massa ke Polda Sultra untuk menyampaikan rapor merah atas kinerja kepolisian yang belum tuntas.
Pihaknya menilai Polda Sultra tidak berkomitmen dalam mereformasi instansinya agar di mata masyarakat bisa menjadi polisi yang profesional dan humanis.
”Jangan sampai polisi ini hanya mau merespons ketika kasus-kasus itu yang melapor adalah orang yang berduit,” kesalnya.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UHO Kendari Muhammad Holil menyebutkan keranda mayat yang dibawa sebagai simbol.
Di mana, replika tersebut untuk mengingatkan Polda Sultra bahwa masih ada dugaan kejahatan yang dilakukan oknum kepolisian terhadap masyarakat.
”Yaitu kematian Randi dan Yusuf, serta baru-baru ini kematian almarhum Amis Ando di Polres Muna,” tegasnya. (mcr6/jpnn)