Istimewa, Dirut BRI Sunarso Raih The Best SME Banker of The Year

08 Juli 2022 22:06

GenPI.co Sultra - Direktur Utama BRI Sunarso mendapatkan penghargaan The Best Treasury & Working Capital-SME dari The Asset Triple A di Singapura, Rabu (6/7).

Sementara itu, BRI dinobatkan sebagai SME Banker of The Year. BRI menjadi satu-satunya bank yang dari Indonesia yang memenangi penghargaan dari The Asset Triple A.

Selain Sunarso, Industry Achievement Award juga diraih Lay Hua So (Managing Director & Head Of Group Transaction Banking UOB) sebagai Transaction Banker of The Year, dan Chintan Shah (APAC Head of Cash Management Deutsche Bank) sebagai Cash Management Banker of The Year.

BACA JUGA:  Menteri Erick Thohir Antar BRI Catat Pertumbuhan Bisnis Cemerlang

Penghargaan tersebut diperoleh BRI melalui beberapa tahap, mulai submission material untuk penilaian kategori penghargaan hingga penjurian melalui interview oleh dewan juri.

Adapun dewan juri yang melakukan penilaian ialah Chito Santiago, Executive Editor The Asset dan Darryl Yu, Deputy Editor The Asset.

BACA JUGA:  Wow, Generasi Milenial Jadi Investor BBRI, Dominasi Pasar Modal

Penilaian ini sekaligus menunjukkan keberanian BRI untuk dinilai dan di-assess oleh berbagai pihak eksternal yang independen, bonafit dan kredibel.

The Asset sendiri merupakan lembaga riset dan penerbit berita bisnis tentang industri keuangan Asia yang telah berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hong Kong.

BACA JUGA:  Laris Manis, Green Bond BRI Oversubscribed 4,4 Kali

The Asset memublikasikan berita, analisis, dan wawasan penting yang ditujukan kepada komunitas pemimpin perusahaan dan pembuat keputusan keuangan secara independen.

“Saya dedikasikan penghargaan ini kepada Insan BRILiaN yang telah memberikan kontribusi terbaiknya kepada BRI dan untuk Indonesia”, kata Sunarso.

“Penghargaan ini juga saya persembahkan untuk seluruh nasabah UMKM BRI yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” tambah Sunarso.

Sunarso menegaskan bahwa UMKM di Indonesia sangat membutuhkan edukasi secara konsisten dan berkelanjutan dari pada advokasi.

“Oleh karenanya, BRI saat ini dan ke depan akan semakin fokus untuk memberdayakan dan mengedukasi pelaku usaha di segmen UMKM tersebut”, tegasnya.

“Pekerjaan kami masih jauh dari selesai untuk memberdayakan UMKM, namun apa yang telah kami capai bersama telah membuat perbedaan dalam kehidupan jutaan pelaku usaha di Indonesia,” lanjutnya.

Pencapaian tersebut tak terlepas dari kinerja positif BRI yang fokus untuk terus mendorong pertumbuhan kredit khususnya disegmen UMKM.

Seperti diketahui hingga akhir Maret 2022, penyaluran kredit BRI Group tercatat mencapai Rp.1.075,93 triliun atau tumbuh 7,43 persen yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional sebesar 6,65%.

Penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55%, segmen konsumer tumbuh 4,56%, dan segmen kecil & menengah tumbuh 3,96%.

“Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24% yoy, dari Rp.826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp.903,29 triliun di akhir Maret 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,95%. Proporsi kredit UMKM tersebut akan terus didorong tumbuh hingga 85% pada tahun 2024,” ungkap Sunarso.

Fokus BRI dalam memberdayakan dan membangkitkan aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada saat pandemi tersebut, menjadi motor kinerja keuangan BRI pada kuartal I 2022.

Perseroan mampu mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp.12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13% yoy.

Sementara untuk asset, pada akhir kuartal I 2022 tercatat Aset BRI mencapai sebesar Rp.1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99% yoy.

Sejak awal pandemi terjadi, BRI telah mengambil langkah strategis untuk tetap mempertahankan sustainability kinerja dan berperan aktif dalam mendukung program pemerintah dalam kaitannya dengan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Strategi lain yakni BRI melakukan penyelamatan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki peranan krusial terhadap perekonomian Indonesia. Tercatat UMKM memberikan kontribusi sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Selain itu, UMKM menyerap 97% tenaga kerja dan menyediakan 99% lapangan kerja di Indonesia. Namun, adanya pandemi COVID-19 memberikan tekanan berat bagi pelaku UMKM, karena mereka tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi sebagaimana biasanya.

Oleh karenanya selama pandemi, BRI menyelamatkan UMKM dengan strategi business follows stimulus.

“Agar stimulus berjalan efektif, BRI menyiapkan empat syarat. Pertama, harus ada dananya, yaitu memastikan anggarannya tersedia. Kedua, data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia. Ketiga, kami akan menyiapkan sistem yang kredibel dan reliable agar stimulus tersebut tepat sasaran. Dan keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat," ucap Sunarso.

Strategi business follows stimulus tersebut terbukti berhasil menyelamatkan UMKM dimasa pandemi.

Hal tersebut ditunjukkan dari angka restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 di BRI sebesar Rp.133,74 triliun atau telah turun sebesar Rp.115,59 triliun dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi COVID-19 di BRI yang sebesar Rp.249,33 triliun.

BRI optimistis angka restruk COVID-19 akan terus menurun seiring dengan pulihnya aktivitas sosial dan ekonomi.

Melalui kepemimpinannya di BRI sejak 2019, Sunarso pun kembali menetapkan BRI untuk kembali ke khittahnya sebagai bank UMKM. Hal itu pun membuat BRI mampu bertahan dari guncangan krisis akibat pandemi.

Ke depan, BRI akan terus fokus di UMKM, bahkan akan tumbuh ke bawah dengan go smaller ke segmen mikro, bahkan ultra mikro. Strategi fokus di segmen UMKM dan UMi sebagai sumber pertumbuhan baru adalah untuk merealisasikan aspirasi BRI menjadi “The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion” pada tahun 2025. (*)

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA