Aksi Raja Buton di Ethno Carnival Pesona di Bandung, Kostumnya Keren

12 Agustus 2022 00:00

GenPI.co Sultra - Ethno Carnival Pekan Seni dan Olahraga (Pesona) I Perguruan Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia  jadi ajang bagi IAIN Kendari untuk unjuk gigi.

Di perhelatan yang digelar Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat hingga 18 Agustus itu, kontingen IAIN Kendari menampilkan pakaian kebesaran Raja Buton pertama yakni  Raja Wa Kaa Kaa.

Dia memerintah di Kerajaan Buton pada abad ke-13 Masehi selama kurang lebih 34 tahun. 

BACA JUGA:  200 Orang Berkumpul di Museum dan Taman Budaya Sultra, Ternyata Lakukan ini

Kerajaan Buton atau Kerajaan Wolio yang berpusat di Kota Baubau Sulawesi Tenggara kini dikenal masyarakat luas sebagai salah satu khazanah budaya Nusantara.

Karakter Raja Wa Kaa Kaa di Ethno Carnival Pesona ditampilkan oleh mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari Andi Nurcahayati. 

BACA JUGA:  Serunya MTQ di Sulawesi Tenggara, Ada Pawai Taaruf

Kostum itu tampil mencolok  dan menjadi perhatian hadirin lantaran hadir dengan tinggi hampir 2 meter dan warna merah yang terang. 

Parade ini menjadi kesempatan bagi kontingen Kendari untuk memperkenalkan budaya dan etnis sulawesi Tenggara yang khas. 

BACA JUGA:  Terkait Ibadah Haji, Ada Kabar Gembira bagi Masyarakat Sulawesi Tenggara! Alhamdulillah

Acara ini  diwarnai dengan pertunjukan drumband dari Krida Nusantara, parade bendera kontingen, pawai baju adat dan pengibaran bendera pesona oleh atlet berprestasi internasional.

IAIN Kendari sendiri mengutus 43 orang di Pekan Seni dan Olahraga PTKN . Mereka terdiri dari Wakil Rektor III Dr H. Herman, M.Pd.I, official dan atlet.

Rektor IAIN Kendari Prof Dr Faizah Binti Awad turut pula menghadiri kegiatan turut hadir untuk melihat aksi para anak didiknya.

Dalam keteranganya, Kamis (11/8), Faizah berharap kontingen atlet IAIN Kendari dapat membawa pulang medali.

“Saya berharap atlet kami terus bersemangat, percaya diri dan memberikan yang terbaik sesuai kemampuan yang dimiliki,” kata dia.

Pembinaan dan latihan yang dijalani selama ini menjadi modal besar untuk menghadapi peserta lain. 

“Tugas para atlet hanya berjuang, jika berhasil mendapat juara itu sebagai bonus dari perjuangan,” ucapnya.(ANT)

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: root

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA