GenPI.co Sultra - Penjabat atau Pj Sekda Sultra Asrun Lio mengapresiasi perwakilan Mahasiswa asal Sulawesi Tenggara yang berdemo di depan gedung KPK Jakarta, baru-baru ini.
Para mahasiswa yang berunjuk rasa diketahui menyuarakan masalah di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan hingga menyentuh nama Gubernur Sultra Ali Mazi.
Asrun menyebut, reaksi mahasiswa itu dianggap sebagai aktualisasi menjalankan salah satu fungsi mahasiswa, yakni agent of control.
”Utamanya terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat akibat suatu kebijakan, termasuk memberikan masukan yang konstruktif terhadap penyelenggaraan pemerintahan,” sebutnya.
Mantan Sekretaris Dewan Riset Daerah Sultra itu mengingatkan, mahasiswa jangan sampai terlampau jauh, sampai-sampai memberikan pelabelan buruk.
”Jangan sampai melampaui kewenangan dari para lembaga pemeriksa keuangan daerah atau negara,” ucapnya, mengingatkan.
Dia pun menanggapi tudingan perwakilan mahasiswa asal Sultra di depan gedung KPK Jakarta, di antaranya pembangunan RS Jantung.
Kemudian pembangunan Jalan Kendari-Toronipa, rehab Rujab Gubernur, hingga masalah penanganan Covid-19.
Pihaknya menegaskan bahwa semua kegiatan dan program yang menggunakan keuangan daerah atau negara, wajib dipertanggungjawabkan.
Termasuk mendapatkan pemeriksaan secara berlapis dari lembaga-lembaga pengawasan terkait.
”Jadi kalau meminta agar kami diperiksa, memang kami selalu diperiksa, selalu diawasi, dan dievaluasi. Lembaga pemeriksanya banyak,” tegasnya. (ant)