Luar Biasa, Transaksi Super Apps BRImo Tembus Rp 2.000 Triliun

09 Desember 2022 17:21

GenPI.co Sultra - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut digitalisasi yang didorong BUMN harus dilakukan secara holistic.

Caranya ialah dengan memberikan layanan mudah dijangkau konsumen sekaligus memastikan pelaku UMKM untuk go digital.

“Di era digital ini, semua harus beradaptasi. Sekarang di pasar-pasar sudah membantu para UMKM menggunakan digital payment, UMKM ini harus terus didampingi,” ujar Erick.

BACA JUGA:  Srikandi BRI dan BUMN All Out Percepat Pemulihan Korban Gempa Cianjur

Sejalan dengan upaya memudahkan akses layanan keuangan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk konsisten melakukan digitalisasi melalui mobile banking BRImo.

Financial Super Apps milik BRI ini menjadi andalan masyarakat untuk mengakses lebih dari 100 transaksi finansial hanya dalam satu aplikasi saja.

BACA JUGA:  Layani Korban Gempa Cianjur, BRI Peduli Terus Salurkan Bantuan

Di sisi lain, BRI aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi keuangan.

Kerap disebut Penyuluh Digital, InsanBRILian (Pekerja BRI) aktif mengedukasi masyarakat agar masyarakat lebih ‘melek’ perbankan digital.

BACA JUGA:  Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, BRI Peduli Salurkan Bantuan

BRImo sendiri telah digunakan oleh lebih dari 22,37 juta users atau tumbuh 73,55% Year on Year (YoY) per akhir Oktober 2022.

Transaksi BRImo meningkat dari 649 juta pada Oktober 2021 menjadi 1.417 juta transaksi pada Oktober 2022.

Adapun pertumbuhan volume transaksi di BRImo sampai dengan Oktober 2022 yang Rp 2.084 triliun atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat pada periode yang sama di tahun 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan digitalisasi menjadi salah satu langkah BRI untuk mewujudkan visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.

Dia menjelaskan BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital.

Menurut Sunarso, BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2020-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0.

“Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model,” ujarnya.

Dia menjelaskan BRI came up with a hybrid bank strategy. Pihaknya mempersiapkan digitalisasi dari sekarang untuk menjangkau masyarakat yang sekarang sudah digital.

“Selain itu, juga menjangkau masyarakat yang belum digital. Bagaimanapun kita harus tetap edukasi dan layani,” pungkas Sunarso. (*)

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA