GenPI.co Sultra - Sebanyak 85 ribu masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) diharapkan menjadi pengguna baru Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat pembayaran digital.
Target yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sultra itu diharapkan mampu terwujud sampai akhir tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala BI Sultra Doni Saptadijaya pada Minggu, (27/2).
Doni mengatakan, pihaknya mendorong pengembangan sistem pembayaran dengan perluasan digitalisasi daerah dan program percepatannya.
”Di tahun 2022 kita menargetkan dapat mengembangkan penggunaan QRIS menjadi 85 ribu pengguna baru di wilayah Sulawesi Tenggara,” katanya.
Dia mengungkapkan, sejumlah pengguna QRIS di daerah se-Sultra meliputi; Kota Kendari 38.810 pengguna, Baubau 8.370, Kabupaten Kolaka 8.015.
Kemudian Muna 4.410 pengguna, Konawe Selatan 4.128, Konawe 3.117, Buton 2.855, Bombana 2.591, Kolaka Utara 2.494 dan lainnya 1.876.
”Saat ini penggunaan transaksi dengan metode pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard mencapai 76.666 hingga per Januari 2022,” ungkapnya.
Dia menyebut, pengguna QRIS didominasi pelaku usaha kecil 42,99 persen, usaha mikro capai 31,95 persen, usaha menengah 23,61 persen dan terendah usaha besar hanya 1,35 persen.
Sedang volume transaksi terbesar dicatatkan usah lainnya, usaha besar dan usaha mikro.
”Total nominal transaksi digital dengan menggunakan QRIS sepanjang 2021 tercatat Rp195,80 miliar,” pungkasnya. (ant)