GenPI.co Sultra - Penyelenggaraan Presidensi G20 diklaim akan berdampak positif bagi perekonomian jangka panjang di Sulawesi Tenggara (Sultra), salah satunya green investment.
Hal tersebut disampaikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara.
”Penyelenggaraan G20 berdampak positif secara ekonomi dan sosial budaya bagi Indonesia termasuk Sulawesi Tenggara,” kata Pelaksana tugas Kepala BI Sultra Doni Saptadijaya, Minggu (28/2).
Dampak positif ekonomi di antaranya meningkatnya ekspor seiring investasi yang terus didorong di sektor hulu-hilir.
Selanjutnya meningkatnya penerimaan devisa dari peningkatan jumlah wisatawan selaras dengan promosi pariwisata.
Berikutnya membaiknya mobilitas dan konsumsi masyarakat seiring investasi yang terus berkembang di sektor ritel.
”Yaitu perumahan, kawasan perbelanjaan, kawasan wisata, dan fasilitas publik lainnya,” jelasnya.
Terakhir, Sultra akan berpotensi menjadi salah satu provinsi yang didorong untuk menerapkan green investment.
”Hal tersebut tentu berdampak positif bagi kelestarian lingkungan Sultra di tengah investasi pada industri pengolahan nikel masih tumbuh positif,” terangnya.
Doni menyebut agenda utama BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Presidensi G20 adalah mendorong reformasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
”Yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang dan iklusif usai pandemi,” pungkasnya. (ant)