GenPI.co Sultra - Gubernur Sultra Ali Mazi menegaskan bahwa dirinya bukan sosok pemimpin yang antikritik.
Justru, dirinya tidak menolak apabila masyarakat memberikan kritik karena bisa menjadi bahan evaluasi.
Hal tersebut diungkapkan disela Musyawarah Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sultra pada Sabtu, (11/3).
”Saya selalu menerima kritikan dari siapa saja, kalau ada persoalan kita kumpul lalu kita bahas,” ungkapnya.
Ali Mazi bahkan mengajak masyarakat duduk berdialog untuk mencari solusi, sehingga satu sama lain tidak ada yang merasa dirugikan.
”Jika ada gagasan dan pemikiran, sampaikan,” sambungnya.
Dirinya menyadari, sebagai pejabat publik akan terus menjadi pantauan masyarakat, tidak terkecuali pers sebagai kontrol sosial.
”Sedikit bergerak semua mata tertuju ke kita,” ucapnya.
Dia mengaku mendapat kritikan dari sejumlah pihak saat membangun tiga mega proyek.
Sejumlah proyek itu meliputi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah, perpustakaan bertaraf internasional, dan Jalan Pariwisata Kendari-Toronipa.
”Orang mengatakan gubernur bermimpi, tapi bagaimana orang bekerja tanpa mimpi. Saya dimaki-maki, Tetapi ini luar biasa,” katanya.
Kritikan tersebut justru membuat Ali Mazi bekerja dengan lebih waspada, demi kebaikan.
”Alhamdulillah, ketiga proyek ini hampir rampung, semoga bapak presiden (Joko Widodo) bisa meresmikan," kata gubernur Sultra. (ant)