GenPI.co Sultra - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Baubau menyelamatkan 60 naskah kuno yang kondisinya memprihatinkan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Baubau Ibnu Wahid mengatakan, naskah kuno tersebut dalam bentuk lembaran dan buku.
”Kami mengumpulkan kurang lebih 60 naskah kuno yang disaksikan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse,” katanya, baru-baru ini.
Ibu Wahid mengungkapkan, kondisi naskah-naskah kuno tersebut diakui sudah sangat memprihatinkan.
”Tulisan tangannya hampir tidak kelihatan lagi, sehingga harus dirawat dan dilestarikan,” sambungnya.
Terang dia, pelestarian naskah kuno nantinya ditangani tim dari Deputi Perlindungan dan Konservasi Naskah Perpustakaan Nasional.
”Pelestarian naskah kuno dilakukan dalam empat tahap kegiatan. Bahan atau material didatangkan dari Jepang,” terangnya.
Material yang dimaksud adalah tisu transparan yang berfungsi melapisi naskah agar bisa bertahan sampai seratus tahun.
”Jadi proses pekerjaan, tinggal dilem dan dilapisi tisu kemudian dikeringkan kurang lebih 10-20 menit. Setelah kering, dirapikan sisi-sisinya dengan gunting,” ucapnya.
Setelah dirapikan, lembaran naskah kuno diberi amplop dan yang berwujud buku dimasukkan dalam boks khusus.
Imbuh dia, naskah kuno juga didokumentasikan secara digital menggunakan alat pemindai khusus.
”Ke-60 naskah kuno yang dilestarikan itu sebagian kecil dari jumlah naskah yang masih disimpan masyarakat,” bebernya. (ant)