Gelar Desa BRILiaN 2023, BRI Target Memberdayakan 1.000 Desa

19 Mei 2023 16:18

GenPI.co Sultra - PT Bank Rakyat Indonesia alias BRI (Persero) Tbk telah mengambil peran dalam mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia melalui Program Desa BRILian.

Desa BRILiaN telah diikuti lebih dari 2.000 desa yang aktif dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan sejak digulirkan pada 2020.

Misalnya, Desa Megulungkidul yang terletak di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

BACA JUGA:  Meriahkan Lebaran 2023, BRI Bagi-Bagi Spesial Paket Data dan Top Up Pulsa

Desa itu bertransformasi menjadi desa agrowisata dengan mengusung konsep agrowisata perpaduan panorama alam, pertanian kuliner dan UMKM. 

Para pengunjung di kawasan ini juga dapat menikmati fasilitas edukasi diantaranya budidaya anggur, pembuatan minyak kelapa, kerajinan batik tulis, perikanan, pembuatan kerupuk rambak bahkan budidaya ulat hongkong.

BACA JUGA:  Premi Mulai Rp 5 Ribuan, Praktis Pakai BRImo, BRI Group Tawarkan Asuransi untuk Pemudik

Tahun ini, BRI kembali menggulirkan Program Desa BRILian 2023 dengan target hingga 1.000 desa di seluruh Indonesia. 

Program ini secara resmi dibuka di Jakarta pada Rabu (10/5) dengan tema “Membangkitkan Ketahanan dan Kemandirian Ekonomi Desa di Era New Normal”. 

BACA JUGA:  Catat Laba Rp 15,56 T dalam 3 Bulan, Saham BBRI Terbang Tinggi

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Desa BRILiaN 2023 dibagi menjadi 3 batch dan dilaksanakan pada periode Mei-November 2023. Desa-desa yang tergabung dalam program ini diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya. 

“Program ini merupakan program inkubasi desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s),” ujarnya.

Dalam pemberdayaannya, Desa BRILiaN mengembangkan 4 (empat) aspek yang terdapat dalam sebuah desa. 

Pertama, BUMDes sebagai motor ekonomi desa. Kedua, digitalisasi yang merupakan implementasi produk dan aktivitas digital di desa. 

Ketiga, sustainability yang mencerminkan desa tangguh serta secara berkesinambungan melakukan pembangunan. Keempat, innovation yaitu kreatif dalam menciptakan inovasi.

Sementara itu, untuk objek pemberdayaan adalah elemen-elemen kunci di desa yang meliputi perangkat desa, pengurus BUMDes, Badan Permusyawaratan Desa, UMKM di desa, perwakilan kelompok usaha (klaster) dan pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

Selain itu, BRI pun memperkuat ekosistem ekonomi desa dengan pengembangan pasar yang dihubungkan dengan platform Pasar.id dan Localoka. Tujuannya menghubungkan pedagang pasar dan UMKM dengan pembeli online. 

Untuk pemberdayaan UMKM, dapat diakses melalui linkumkm.id yang memfasilitasi pelaku usaha tersebut naik kelas. 

Terdapat juga produk-produk layanan BRI yang dapat dimanfaatkan oleh Desa dan BUMDes seperti Agen BRILink, Stroberi, QRIS dan produk lainnya.

Supari menambahkan, pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan. 

Sebab, perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan bersama. Mengacu Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2022, dari total 74.051 Desa di Indonesia, kurang dari 35% yang masuk dalam kategori maju dan mandiri. 

“Berdasarkan kondisi tersebut, sejak 2020, BRI mengambil bagian mengembangkan desa melalui program Desa BRILiaN. Desa yang tergabung dalam program ini diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya. Harapan kami, kegiatan yang sangat bermanfaat ini bisa diikuti oleh seluruh elemen kunci pertumbuhan ekonomi yang ada di desa”, pungkasnya. (*)

 

 

 

 

 

 

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Tommy Ardyan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA