GenPI.co Sultra - Kepala sekolah dan guru diminta cepat tanggap dalam merespons masalah anak kebutuhan khusus, seperti kasus di Kabupaten Wakatobi bernama Leni.
Leni merupakan remaja yatim piatu yang masih semangat menempuh pendidikan tingkat menengah atas (SMA).
Dia tinggal di Dusun Langgaha Baru, Desa Wungka, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi.
Setiap hari, gadis berusia 15 tahun itu harus menempuh jarak sekitar 14 kilometer dari rumahnya ke SMAN 1 Wangi-Wangi di tengah keterbatasan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) Yusmin yang mendengar informasi tersebut bersama rombongan Darma Wanita Persatuan Dikbud Sultra langsung ke Wakatobi menemui Leni.
Yusmin pun juga langsung menginstruksikan seluruh kepala sekolah dan guru di Sultra untuk memberikan perhatian serius.
”Mungkin ada Leni-Leni yang lainnya untuk secepatnya diinformasikan kepada kita,” terangnya.
Pihaknya memastikan, selama Leni sekolah di SMAN 1 Wangi-wangi akan mendapat beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP).
”Sudah dipastikan dia bisa menerima PIP. Sudah ada namanya, saya pastikan langsung, saya pastikan juga dia dapat,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, kedatangan ke Wakatobi atas perintah Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto.
”Beliau langsung mengambil langkah cepat mengunjungi Leni di Wakatobi untuk segera mencarikan solusi atas keadaannya,” ucapnya. (ant)