Viral Bayi Meninggal Usai Ambulans Mogok, Ini Kata Dinkes Kendari

15 Maret 2022 13:00

GenPI.co Sultra - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari menanggapi viralnya kasus bayi baru lahir yang meninggal diduga karena mobil ambulans mogok kehabisan bensin.

Kepala Dinkes Kota Kendari Rahminingrum mengklaim bahwa penanganan kelahiran bayi tersebut sudah sesuai standar.

Akan tetapi, kondisi sang bayi disebut sudah memburuk pascapersalinan di Puskesmas Poasia Kendari.

Rahminingrum menyebut, memburuknya kondisi bayi disebabkan umur kehamilan ibu (bayi) diperkirakan sudah memasuki usia sepuluh bulan.

”Penanganan kelahiran bayi sudah sesuai standar tapi memang kondisi bayi pada saat lahir sudah sangat tidak baik,” terangnya, Senin (14/3).

Pihaknya menyebut, saat itu sang bayi tidak menangis usai dilahirkan karena mengalami penyumbatan hidung.

”Bayi tidak menangis karena tersumbat jalan nafasnya, bayi sudah meminum air ketuban,” klaimnya.

Dia mengungkapkan, sang bayi kemudian ditangani dengan asfiksia di Puskesmas Poasia sambil mempersiapkan rujukan ke RSUD Kota Kendari.

”Tetapi dalam perjalanan mobil ambulans mati saat membawa bayi ke rumah sakit,” ungkapnya.

Petugas dan keluarga langsung berinisiatif menahan mobil yang lewat untuk melanjutkan perjalanan ke RSUD.

”Setelah tiba di rumah sakit, petugas langsung memberikan tindakan. Namun bayi dinyatakan meninggal,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bayi yang baru lahir di Kota Kendari meninggal dunia diduga lantaran mobil ambulans yang membawanya mogok kehabisan bensin.

Kabar memilukan tersebut viral di media sosial Facebook.

Dalam narasinya, disebutkan bahwa seorang bayi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meninggal dunia.

Bayi tersebut meregang nyawa karena ambulans yang membawanya ke puskesmas kehabisan bensin saat dalam perjalanan. (ant)

Redaktur: Hanif Adi Prasetyo

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA