GenPI.co Sultra - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari diupayakan untuk memiliki alat pendeteksi manusia tenggelam di dalam air.
Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengatakan, alat tersebut nantinya bisa mendeteksi manusia tenggelam di sungai, danau, atau laut perairan Sulawesi Tenggara.
Henry menjelaskan, alat bernama Aqua eye atau alat radar tersebut penting dimiliki sehingga bisa mempermudah operasi pencarian orang hilang oleh SAR.
”Kalau ditanya apa yang kurang? (Kantor Basarnas Kendari), baru satu aqua eye, itu adalah radar. Jadi orang kalau kecemplung kita langsung ketemu orangnya,” katanya, Sabtu (19/3).
Dia menjelaskan, permasalahan utama di jajaran Basarnas Kendari yakni kurangnya alat utama pencarian dan pertolongan di permukaan maupun di dalam air.
”Dari seratus persen kejadian, 70-80 persen didominasi terjadinya kecelakaan di permukaan air, sungai, danau, dan laut,” jelasnya.
Maka dari itu, pihaknya akan meningkatkan pemenuhan peralatan pencarian dan penyelamatan orang di perairan atau di laut khususnya di wilayah kerja Kantor Pencarian Basarnas Kendari.
”Baru satu (aqua eye). Padahal di sini kita punya pos ada tiga, unit siaga tiga. Artinya paling tidak perkantor itu kita butuh enam lagi,” terangnya.
Ungkap dia, rencana pengadaan alat pendeteksi tersebut akan dilakukan secara bertahap sehingga dapat menunjang operasi SAR pada jajaran yang ada di Sulawesi Tenggara.
”Mudah-mudahan kita ada sisa anggaran tahun ini kita akan belikan langsung itu,” ungkapnya. (ant)