KUR BRI, 60 Persen Disalurkan untuk Sektor Produktif

22 Maret 2022 18:00

GenPI.co Sultra - BRI terus mempertegas komitmennya dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Bank BUMN ini akan fokus membidik penyaluran di sektor produktif, sejalan dengan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Penyaluran KUR yang didominasi sektor mikro ini menjadi wujud nyata BRI dalam meningkatkan inklusi keuangan, salah satu isu prioritas dalam presidensi G20 2022 di Bali.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menuturkan, kapabilitas perseroan dalam memberdayakan UMKM diyakini berimplikasi positif terhadap pemulihan ekonomi.

Bank yang mendapat alokasi KUR terbesar dari pemerintah ini mendapat alokasi sebesar Rp260 triliun.

Angka tersebut setara dengan 70 persen dari total dana KUR yang sebesar Rp373,17 triliun.

”Sebanyak 60 dana KUR akan dikucurkan di sektor produktif,” tuturnya.

BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar ini optimististis mampu mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun.

”Melihat ke belakang, penyaluran KUR untuk sektor produktif di BRI telah menembus 59 persen pada tahun 2022,” jelasnya.

Supari berharap, BRI semakin concern dengan sektor produktif, sehingga bisnis nasabah dipastikan dapat tumbuh dengan sustainable.

Perseroan pun telah menggodok strategi pengoptimalan kucuran di sektor unggulan serta memiliki multiplier effect kuat dari aktivitas usahanya.

Pertama adalah pelaku usaha sektor perdagangan dengan value chain yang panjang. Kedua, membidik sektor bisnis yang tahan banting terhadap pandemi COVID-19 seperti sektor pangan.

Ketiga yaitu, melirik sektor manufaktur karena dianggap terus mengalami perbaikan. Termasuk sektor produksi juga dibidik BRI untuk menggenjot penyaluran KUR.

”Optimalisasi penyaluran KUR juga terus dilakukan BRI dari aspek pemerataan,” terangnya.

Berdasarkan data BRI, terjadi kenaikan rata-rata rumah tangga penerima KUR. Pada 2019, rata-rata penerima KUR adalah enam penerima dariseratus rumah tangga.

”Angka itu meningkat menjadi delapan penerima KUR dari seratus rumah tangga pada 2020,” ucapnya.

Sementara pada 2021 menjadi sebelas dan tahun 2022 ini diupayakan dari seratus rumah tangga 13 akan menerima KUR.

”Mudah-mudahan dengan jangkauan seperti ini, apa yang diharapkan pemerintah untuk membangun pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang semakin tangguh, kuat, dan bisa naik kelas,” harap Supari. (*)

Redaktur: Hanif Adi Prasetyo

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA