Kepala BKKBN Sultra: Ikan Laut Dijual Buat Beli Mi Instan

25 Maret 2022 13:00

GenPI.co Sultra - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI), Jumat (25/3).

Sosialisasi tersebut dihadiri sejumlah pejabat pemerintah daerah (Pemda) antara lain Wakil Gubernur Sultra, Sekda, Wali Kota dan Bupati se-Sultra, serta beberapa OPD tingkat kabupaten/kota, termasuk Deputi Bidang Latbang BKKBN.

Dalam arahannya, Deputi Bidang Latbang BKKBN Prof Muhammad Rizal Martua Dimanik mengatakan, kegiatan tersebut untuk memastikan komitmen Pemda dalam percepatan penurunan prevalensi stunting tahun 2024.

”Arahan dari Presiden RI (Joko Widodo), angka stunting ditargetkan turun menjadi 14 persen di seluruh Indonesia termasuk di Sultra,” kata dia.

Selain itu, dia juga menuturkan bahwa RAN PASTI bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di Sultra.

”Dibutuhkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, karena seluruh dunia termasuk Indonesia akan menghadapi era globalisasi,” ucap Damanik.

Lebih lanjut dia mengatakan, tahun 2007 prevalensi stunting di Indonesia mencapai 36,8 persen artinya dari seratus bayi ada 36 anak baru lahir yang sudah menderita stunting tahun.

”Masalah stunting berarti bayi akan hidup dengan segala ketergantungan, seperti mudah sakit dan perkembangannya tidak optimal,” sebutnya.

Meski setiap tahun mengalami penurunan sebesar 0,3 persen, namun Presiden Jokowi meminta penurunan kasus stunting dipercepat.

Sementara itu, Wagub Sultra Lukman Abunawas mengungkapkan, penurunan kasus kekerdilan anak di seluruh daerah Sultra memerlukan sinergitas dan dukungan semua pihak.

”Apalagi Sultra masuk ke dalam urutan kelima angka stunting tertinggi di Indonesia," tuturnya.

Diketahui, persentase kasus kekurangan gizi kronis di Sultra saat ini mencapai 30,2 persen.

Menurut keterangan Kepala Perwakilan BKKBN Sultra Asmar, daerah dengan angka stunting melebihi 30 persen, yakni; Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Konawe Kepulauan, dan Muna.

”Persoalannya, salah satu masalah kesehatan itu kurang konsumsi ikan. Ikannya dijual di pasar, hasilnya dipakai beli mi untuk dimakan,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA