GenPI.co Sultra - Sahrul Ramadhan tak pernah mengira jika kegemarannya nongkrong di sejumlah kedai kopi bisa membawanya terjun ke dunia entrepreneurship.
Berangkat dari seringnya mengunjungi kedai kopi saat masih duduk di bangku kuliah, dia kini memiliki usaha kedai kopi sendiri.
Ya, kedai kopi tersebut dia beri nama Local Coffee and Chil.
Letaknya sangat strategis di Jalan Abunawas, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Usai menamatkan kuliah dan menyandang gelar sarjana tahun 2018, Sahrul pulang ke kampung halaman dengan status pengangguran.
Dia tidak tahu harus bekerja apa. Bekerja di kantor dengan baju rapi bukanlah keinginannya.
”Saya balik Kendari bingung mau ngapain. Secara kalau kerja kantoran bukan saya banget,” kenangnya saat ditemui di kedainya, Jumat (1/4).
Sahrul kemudian memutuskan untuk membangun kedai kopi tersebut bersama temannya bernama Oman.
”Karena saya nggak ada basic (dasar), jadi saya ajak teman saya yang memang punya keterampilan di barista,” ujarnya.
Pada tahun 2019, dirinya memutuskan untuk nekat mendirikan kedai dengan nama yang sama. Lokasinya bukan di tempat yang sekarang.
Usaha yang sedang dirintisnya kembang kempis imbas pandemi Corona Virus Disease 2019 alias Covid-19.
Bukan Sahrul namanya kalua mudah putus asa dan patah semangat. Justru dengan kondisi pahit tersebut, dirinya perlahan mampu bangkit.
Kedai kopi miliknya kemudian diputuskan pindah lokasi ke tempat yang lebih strategis dekat kawasan Tugu MTQ Kendari.
Sahrul mengaku menghabiskan ratusan juta rupiah untuk membangun bisnisnya tersebut.
”Nggak sampai Rp300 juta, kira-kira Rp200 juta lah untuk renovasi, equipment, dan segala macamnya,” ungkapnya.
Di usianya yang ke 26 tahun ini, Sahrul kini mulai merasakan manisnya keringat dan memetik hasil dari perjuangannya.
Keuntungan dari bisnis kedainya tidak main-main. Omzet perbulan diakui bisa tembus puluhan juta rupiah.
”Dengan bisnis ini, saya juga bisa membuka peluang kerja untuk orang lain,” pungkasnya.