Melongok Tradisi Unik saat Air Laut Surut di Wakatobi Sultra

20 April 2022 15:00

GenPI.co Sultra - Kabupaten Wakatobi memiliki manfaat alam yang melimpah. Mulai menjadi sumber makanan, pariwisata, hingga perdagangan.

Daerah eksotis yang terletak di Sulawesi Tenggara (Sultra) ini diketahui seluruh wilayahnya masuk sebagai taman nasional.

Persentase lautnya mencapai 97 persen membuat Wakatobi memiliki keunggulan di sektor kelautan dan perikanan.

Kondisi alam yang dipenuhi lautan berdampak pada budaya masyarakat, salah satu yang paling terkenal adalah tradisi Tunga.

Tunga merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Wakatobi ketika air laut surut. Pemadangan itu bisa disaksikan ketika air surut di pagi maupun sore hari.

Mereka berbondong-bondong ke pesisir untuk mencari kerang, siput laut, dan apapun yang bisa dikonsumsi menggunakan parang dan ember.

Selain pagi dan sore, mereka juga biasa melakukannya pada malam hari. Bagi masyarakat Wangi-Wangi disebut Hesurabi (menyulu).

Pada malam hari mereka mencari ikan di mana makhluk hidup berinsang itu tidak begitu liar sehingga dapat dengan mudah ditangkap atau ditombak.

Dikutip dari situs Dispar Sultra, Rabu (20/4), hasil yang didapat pada umumnya dijadikan sebagai pengganti lauk.

Seperti halnya siput laut dan kerang-kerangan, direbus kemudian dimakan dengan Kasoami.

Kasomi merupakan makanan pengganti nasi dari singkong, sedang tombu-tombua adalah makanan kuah pengganti sambal.

Dalam agenda-agenda besar yang dilakukan pemerintah daerah, kuliner akanan hasil dari Tunga dan Hesurabi tidak jarang dijadikan suguhan buat para tamu undangan. (*)

Redaktur: Hanif Adi Prasetyo

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA