GenPI.co Sultra - Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse meminta dinas pariwisata meningkatkan pengawasan seluruh situs sejarah di kawasan Benteng, utamanya dari aksi vandalisme.
Titah tersebut turun menyusul aksi perusakan meriam milik Keraton Buton di Baubau.
Monianse menegaskan, pelaku perusakan atau pencoretan terhadap cagar budaya di Benteng Keroton Wolio akan menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau.
”Sehingga siapa pun yang kedapatan melakukan perusakan cagar budaya di dalam kawasan benteng keraton akan diberi sanksi,” tegasnya, Rabu (15/6).
Dirinya meminta masyarakat baik penduduk setempat, orang luar, hingga wisatawan turut mengawasi dan menjaga keberadaan cagar budaya itu.
Dia mengakui ada petugas khusus yang mengawasi cagar budaya Benteng Keraton, namun saat kejadian pada 12 Juni 2022 lalu itu luput dari pantauan.
”Ada pengawas untuk benteng dan kejadian kemarin itu menjadi kelengahan,” jelasnya.
Bahkan, seluruh pedagang di kawasan benteng juga diharapkan turut andil dalam pengawasan.
Jika ada oknum masyarakat ataupun pedagang ketahuan merusak benda-benda bersejarah di kawasan itu, maka dipastikan akan memberhentikan aktivitas jual belinya.
”Karena kita berharap para penjual itu bisa membantu kita mencegah yang melakukan perusakan situs tersebut,” harapnya. (ant/jpnn)