GenPI.co Sultra - Alergi bisa dialami siapa saja, mulai anak-anak hingga orang tua. Perubahan reaksi tubuh ini bisa disebabkan oleh makanan.
Lalu bagaimana makanan bisa menyebabkan alergi? Ini bisa terjadi karena imun tubuh mengira zat dalam makanan, utamanya protein berbahaya bagi tubuh.
Imun yang memproduksi antibodi bernama Immunoglobulin E (IgE) keliru mengidentifikasi bahwa protein adalah ancaman.
IgE bergerak menuju sel dan melepas beberapa bahan kimia, salah satunya histamin penyebab munculnya gejala reaksi.
Berikut ini jenis makanan yang paling sering menyebabkan reaksi alergi.
Produk susu
Protein bernama kasein pada susu hewani dapat disalahartikan sebagai virus atau bakteri oleh tubuh dan menimbulkan alergi.
Telur
Kandungan protein albumin pada putih telur kerap menjadi penyebab alergi pada tubuh.
Daging
Protein yang dapat memicu alergi akan terlepas saat daging memasuki proses pemasakan.
Kacang-kacangan
Alergi kacang mengakibatkan anafilaksis atau reaksi alergi yang dapat mengancam nyawa.
Beberapa gejala yang sering terjadi meliputi penyempitan saluran udara, pembengkakan di tenggorokan, hingga kehilangan kesadaran.
Makanan laut
Lebih kurang satu persen dari seluruh populasi dunia memiliki alergi makanan laut.
Beberapa alergi yang dipicu seafood antara lain sesak ruam, gatal, muntah dan diare.
Sayuran nightshade
Sayur nightshade merupakan sayuran yang tidak bisa dikonsumsi dan bersifat mematikan jika dimakan.
Gandum
Protein albumin, globulin, gliadin, maupun gluten yang terdapat pada gandum menjadi penyebab alergi dan rentan menyerang anak-anak.
Kedelai
Alergi kedelai biasanya dialami oleh bayi. Bagi orang yang memiliki riwayat asma dan alergi lain, gejalanya yang timbul bila mengonsumsi kedelai akan lebih berat.
Buah
Ternyata buah juga termasuk ke dalam makana pemicu alergi. Alergi ini biasa disebut disebut sindrom alergi oral atau pollen-food allergy syndrome.
Beberapa buah diketahui mengandung protein yang mirip dengan protein serbuk sari. (hellosehat)