GenPI.co Sultra - Mungkin Anda pernah mengalami kencing dibarengi keluarnya banyak lendir putih.
Jika iya, kondisi tersebut patut diwaspadai karena bisa jadi tanda gangguan tubuh.
Biasanya, urine yang normal berwarna putih bening hingga kekuningan.
Adanya lendir dalam jumlah kecil saat pipis tergolong normal.
Lendir diketahui diproduksi secara alami untuk melapisi bagian-bagian tubuh lain seperti hidung dan tenggorokan.
Namun apabila jumlah lendir sangat banyak pada saat keluar urine, maka bisa jadi tanda beberapa gangguan tubuh.
Mulai terganggunya sistem ereksi, sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.
Berikut sejumlah penyebab lender berlebih dalam urine.
1. Infeksi saluran kemih
E coli menjadi salah satu bakteri penyebab infeksi saluran kemih.
Jika meluas hingga ginjal, maka akan menyebakan infeksi ginjal pemicu keluarnya lendir saat buang air kecil.
ISK juga bisa menimbulkan gejala lain seperti nyeri dan sensasi terbakar saat pipis.
2. Batu Ginjal
Penderita batu ginjal biasanya mendapati urine berwarna lebih gelap disertai bau busuk.
Kondisi tersebut bisa disertai keluar lendir putih saat kencing.
3. Kanker kandung kemih
Pipis yang dibarengi lendir putih bisa menjadi gejala kanker kandung kemih yang perlu Anda waspadai.
4. Cairan vagina (keputihan)
Cairan yang normal umumnya berupa gel lengket dengan warna transparan atau putih susu terang.
Apabila cairan keluar terlalu banyak dengan perubahan warna, aroma dan tekstur maka perlu diwaspadai.
Kondisi ini juga bisa diikuti nyeri anggul, gatal dan ketidaknyamanan pada bagian vagina.
5. Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore dapat menjadi penyebab keluarnya lendir dari urine.
6. Irritable bowel syndrome
Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar (IBS) dapat menyebabkan lendir kental dalam saluran pencernaan.
Lendir ini bisa saja akan keluar bersamaan selama Anda buang air besar.
7. Kolitis ulseratif
Radang dinding saluran usus merupakan salah satu tanda dari kolitis ulseratif.
Kondisi tersebut bisa menjadi penyebab kerusakan selaput lendir usus sehingga meningkatkan produksi lendir. (hellosehat)