GenPI.co Sultra - Orang tua harus bisa memahami masalah yang terjadi pada anaknya, utamanya saat usia remaja. Jika diabaikan, akan berdampak pada kehidupannya hingga dewasa.
Saat remaja, anak akan mengalami berbagai perubahan dan situasi.
Anak juga akan belajar menghadapi tekanan dan masalah dari dalam luar dirinya.
Sementara perkembangan otak anak remaja pun masih berproses dan belum sepenuhnya matang.
Hal inilah yang membuat remaja rentan membuat keputusan dan kurang tepat dalam bertindak.
Peran orang tua harus hadir untuk mengenali masalah tersebut serta wajib tahu cara menghadapi serta mencari solusinya.
Berikut tiga masalah yang umum terjadi pada remaja.
Perubahan fisik saat remaja akan terjadi seiring dilepasnya hormon oleh alat reproduksi.
Pelepasan hormon umumnya menimbulkan jerawat hingga mengalami bau badan.
Nafsu makan juga meningkat dan berat badannya bertambah.
Nah, perubahan fisik tersebut membuat mereka mengalami masalah dengan percaya diri dan harga diri.
Tidak heran, anak akan cenderung menjauhi lingkungan sosial atau melakukan hal kurang tepat yang bisa memengaruhi kesehatannya.
Saat tidak percaya diri dengan perubahan tubuh, anak bisa mengalami masalah atau gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
Saat takut berat badannya bertambah, mereka akan cenderung membiarkan dirinya kelaparan bahkan berolahraga secara berlebihan.
Jika dibiarkan justru akan membuat sang anak kekurangan nutrisi hingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Tidak hanya perubahan fisik, anak yang memasuki usia remaja rentan mengalami gangguan mental, seperti; stress, depresi, atau kecemasan.
berdasarkan data organisasi kesehatan dunia WHO, depresi merupakan salah satu penyebab penyakit dan kecacatan di kalangan remaja.
Gangguan mental yang parah bisa berujung pada keinginan untuk mengakhiri hidup. (hellosehat)