GenPI.co Sultra - Orang tua perlu memahami masalah yang terjadi pada anaknya, utamanya saat memasuki usia remaja.
Bagaimana tidak, saat remaja anak akan mengalami berbagai perubahan dan situasi.
Anak akan belajar menghadapi masalah serta tekanan dari dalam dan luar dirinya.
Sementara perkembangan otak anak remaja masih berkembang dan belum sepenuhnya matang.
Hal tersebut membuat remaja rentan untuk mengambil keputusan dan kurang tepat dalam bertindak.
Maka dari itu, peran orang tua harus hadir untuk mengenali masalah tersebut, serta wajib tahu cara menghadapi dan mencari solusinya.
Berikut tiga masalah yang umum terjadi pada remaja.
Bullying menjadi persoalan yang mulai umum terjadi. Betuknya berupa penindasan, baik secara fisik atau verbal.
Praktik Bullying juga bisa terjadi di media sosial yang kemudian dikenal dengan istilah cyber bullying.
Anak yang menerima bullying akan merasa takut, malu, tidak berdaya, merasa dikucilkan, dan terintimidasi.
Jika tidak segera ditangani dan dicarikan solusi, anak yang menginjak remaja berisiko mengalami depresi yang berujung bunuh diri.
Anak remaja berisiko kecanduan gadget. Mulai dari smartphone, laptop, dan tablet.
Saat anak kecanduan game, kegiatan mereka akan terganggu dan membuat jarang berinteraksi secara langsung dengan orang.
Jika dibiarkan lama-lama anak akan sering menyendiri, gangguan tidur, hingga memiliki masalah mental.
Badan kesehatan dunia WHO menyebut bahwa satu dari sepuluh remaja berusia 13-15 tahun mulai merokok.
Selain merasa terlihat keren, kebiasaan merokok dimulai dari ikut-ikutan teman atau keluarga.
Mirisnya, sebagian besar remaja yang merokok sulit berhenti dan berujung pada kecanduan. (hellosehat)