Dengerin ya Bunda, Ini Lho Dampak Buruk Anak Kurang Protein

15 Februari 2022 12:00

GenPI.co Sultra - Protein merupakan nutrisi utama yang dibutuhkan anak-anak untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Selain mendukung tumbuh kembang, protein juga penting untuk menjaga kesehatannya.

Nutrisi dikenal memiliki peran sebagai zat pembangun, pemelihara dan pengganti jaringan dalam tubuh yang rusak.

Organ, otot dan sistem kekebalan tubuh sebagian besar terdiri dari protein.

Protein akan membuat anak bergerak lebih aktif dan menjaga imun sehingga si kecil tidak mudah sakit.

Maka dari itu, protein sangat penting dan wajar jika kebutuhan protein anak lebih tinggi dari orang dewasa.

Anak-anak yang sedang tumbuh, menurut dr Sears Wellness Institute memerlukan satu gram protein per 0,5 kilogram berat badannya. Sementara orang dewasa hanya satu gram.

Berikut beberapa dampak buruk yang akan terjadi pada anak jika kekurangan protein.

1. Marasmus
Marasmus merupakan malnutrisi parah yang terjadi saat anak tidak mendapat cukup kalori, lemak, karbohidrat dan protein.

Akibatnya, anak berisiko besar tidak tumbuh seperti anak normal lainnya.

2. Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan kondisi malnutrisi parah akibat kurangnya protein dalam tubuh.

Gejala utama penderita ini adalah membengkaknya kaki dan wajah. Bahkan, perut si anak akan menjadi buncit.

3. Marasmic kwashiorkor
Marasmus dan kwashiorkor dan pada anak terjadi secara bersamaan disebut sindrom Marasmic kwashiorkor.

Anak akan mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting dan merasakan dampak buruk dari marasmus dan kwashiorkor.

4. Hipoproteinemia
Hipoproteinemia akibat kadar protein dalam darah sangat rendah bisa terjadi pada anak yang kurang gizi. (hellosehat)

Redaktur: Hanif Adi Prasetyo

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA