GenPI.co Sultra - Tanaman ganja di Indonesia termasuk dalam obat-obatan terlarang. Tetapi, tahukah Anda jika ganja disebut mampu menjaga ingatan agar tetap kuat dan sehat?
Sejumlah daerah di Indonesia pun tercatat pernah menggunakan daun ganja sebagai pengobatan tradisional demi kepentingan medis.
Bagaimana tidak, tanaman bernama latin Cannabis sativa memiliki sekitar seratus bahan kimia berbeda yang disebut cannabinoid.
Senyawa ini berperan membantu mengatur konsentrasi, gerak tubuh, nafsu makan, rasa sakit, hingga sensasi pada indra.
Di lain sisi, sebagian senyawa ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius jika disalahgunakan.
Nah, salah satu manfaat mengonsumsi ganja yang paling hebat adalah mampu memperlambat perkembangan alzheimer.
Alzheimer merupakan penyakit otak yang menyebabkan menurunnya daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku.
Seiring waktu, penyakit ini bisa memburuk sehingga membuat penderita tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.
Sebuah studi yang diterbitkan di Molecular Pharmaceutics melaporkan bahwa kandungan THC dalam daun ganja diklaim dapat memperlambat pembentukan plak amiloid.
Plak-plak yang terbentuk akibat alzheimer ini bisa membunuh sel-sel otak.
THC bekerja membantu menghalangi enzim pembuat plak di otak agar tidak jadi terbentuk.
Namun demikian, studi ini masih dalam tahap awal sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut lagi.
Sekali lagi, ganja merupakan barang terlarang yang masuk ke dalam narkotika golongan I, bersamaan dengan sabu-sabu, kokain, opium, dan heroin.
Menanam ganja jika bukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan pun bisa berakibat fatal karena dapat dikenakan jeratan hukum. (hellosehat)