Tips Lolos Beasiswa S2 Luar Negeri ala Muhammad Irsyad

12 Juli 2022 08:00

GenPI.co Sultra - Banyak orang yang ingin lolos beasiswa S2 luar negeri. Semua bisa terwujud karena tak ada yang tidak mungkin.

Salah satu di antara banyak tantangan adalah kamu harus siap bersaing dengan ribuan pendaftar dari berbagai mancanegara.

Maka dari itu, untuk mendapatkan beasiswa magister di kampus luar negeri, kamu harus mempersiapkan diri dengan matang.

BACA JUGA:  Dapat Beasiswa, Siswa SDN 8 Kendari Bercita-cita Jadi Pilot

Penerima Beasiswa Chevening 2022 Muhammad Irsyad asal Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara membagikan sejumlah tips agar bisa lolos seleksi.

Hal pertama yang wajib kamu penuhi, kata Irsyad, adalah melengkapi persyaratan administratif.

BACA JUGA:  Pemuda Konawe Utara Diterima 15 Kampus Luar Negeri, Cerdas Banget

”Dokumen-dokumen sudah harus dilengkapi, seperti ijazah, transkrip nilai, CV, surat rekomendasi, dan lain-lain,” katanya, Senin (11/7).

Dia menuturkan, seluruh berkas tersebut sudah harus diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.

BACA JUGA:  Muhammad Irsyad, Penggemar Sambal Pokea yang Terbang ke Inggris

Tips selanjutnya agar bisa tembus beasiswa luar negeri, imbuh dia, adalah membuat personal statement semenarik mungkin.

”Menarik yang dimaksud adalah yang membedakan kamu dengan kandidat lain. begitu juga dengan CV (daftar Riwayat hidup) cukup masukkan hal penting,” jelasnya.

Menurut dia, kamu harus menuliskan hal-hal yang relevan antara CV maupun personal statement dengan jurusan yang dipilih.

Jangan lupa untuk mempersiapkan kemampuan Bahasa Inggris jika ingin lolos beasiswa magister di luar negeri.

”Tentu bahasa ini menjadi salah satu faktor penentu kalau mau lanjut kuliah di luar negeri, harus mencapai score TOEFL atau IELTS yang diminta,” ujarnya.

Terakhir adalah mendaftar lebih dari satu universitas maupun program beasiswa.

”Istilahnya semakin banyak umpan yang kamu tabur akan semakin banyak pula ikan yang kamu tangkap,” tuturnya.

Namun ketika gagal, Irsyad menyarankan agar pantang menyerah dan terus mencoba.

”Menurut saya, ketika gagal bukan berarti tidak layak, bukan berarti tidak bagus, tetapi di antara yang bagus pasti ada yang paling bagus,” pungkasnya. (*)

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA