GenPI.co Sultra - Keluarga tahanan yang meninggal misterius di dalam sel Polres Muna menggelar demonstrasi di depan mapolres setempat, Jumat (6/5).
Dalam demonstrasi tersebut, personel kepolisian menutup portal pagar untuk menahan para pengunjuk rasa memasuki halaman Mapolres Muna.
Salah seorang pendemo mengatakan, dirinya sangat menyayangkan pernyataan Kapolres Muna AKBP Mulkaifin.
Di mana, Mulkafin sempat memberikan pernyataan bahwa kematian almarhum sama sekali tidak dianiaya.
”Sangat berbeda dengan apa yang kami lihat,” katanya.
Dia meminta Kapolres Muna untuk menghadirkan polisi-polisi yang menangkap almarhum.
”Termasuk petugas yang piket pada malam penangkapan (anggota) keluarga kami,” pintanya.
Dirinya juga mengungkapkan kekecewaannya kepada Kapolres Muna yang baru saja menjabat tersebut karena dinilai gagal.
Justru, pihaknya mengapresiasi kinerja Reskrim Polres Muna Iptu Astaman yang telah mengungkap banyak kasus yang tidak bisa diungkap oleh Kasat sebelumnya.
”Tetapi kami sangat sayangkan tindakan yang sampai bisa menghilangkan nyawa keluarga kami Amis Ando,” tegasnya.
Diketahui, Amis Ando ditangkap polisi pada Selasa, (3/5) malam, dan digelandang ke Mapolres Muna.
Baru ditahaun 12 jam, korban dinyatakan meninggal dunia. (mcr6/jpnn)