GenPI.co Sultra - Salah satu warung makan di depan kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga melakukan pencemaran lingkungan.
Dugaan ini berdasarkan laporan warga Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu yang mengeluhkan bau tidak sedap dari Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) warung makan tersebut.
Menurut keterangan Ketua RT 11 Rabaniah mengatakan, warung makan tersebut sudah dicek oleh lurah, babinsa, DLHK Kendari, termasuk dirinya sendiri.
Hasilnya, warung makan tersebut sebenarnya sudah memiliki sistem pengelolaan air limbah untuk sampah makanan yang dihasilkan.
”Tetapi setelah ditelusuri, ternyata yang bermasalah septic tank-nya merembes, jadi keluarkan bau tidak sedap,” jelasnya, Selasa (31/5).
Rabiah mengungkapkan dari pengakuan pemilik warung makan bahwa septic tank rusak karena terkena dampak renovasi.
Sementara itu, kasus dugaan pencemaran ini sudah didiskusikan bersama DLHK Kendari, PUPR Kendari, Lurah Lalolara, dan seluruh pemilik warung makan depan kampus UHO Kendari, Jumat (27/5) lalu.
”Waktu diskusi kemarin, pemilik warung makan ini juga diusulkan untuk menyiram saluran pembuangan setiap minggu,” ungkapnya.
Selain itu, para pemilik warung juga diminta untuk memilah antara sampah sisa makanan dan jenis sampah lainnya.
Dia menyebut, sampah sisa makanan tersebut bisa dimasukkan ke dalam kantong sampah dan dibuang di tempat sampah.
”Bisa dibuang di TPA pinggir jalan sebelum pukul 07.00 WITA nanti mobil yang angkut atau menunggu VIAR (kendaraan pengangkut sampah) dari kelurahan jam 04.00 WITA,” sebutnya.
Rabaniah berharap, setelah diadakannya diskusi tersebut para pemilik warung makan bisa melaksanakan hal-hal yang sudah diusulkan.
”Lingkungan di wilayah Kelurahan Lalolara khususnya RT 11 RW 4 bisa lebih bersih dan tidak ada lagi pencemaran,” harapnya.