Laba BUMN Tembus Rp126 Triliun, Kerja Cerdas BRI Bikin Bangga

10 Juni 2022 16:00

GenPI.co Sultra - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi kontributor laba terbesar bagi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2021.

Prestasi tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR pada Selasa, (7/6).

Menteri Erick saat itu menyebut laba BUMN pada 2021 mencapai Rp126 triliun.

BACA JUGA:  1 Alasan Kuat BRI Dorong Inklusi Keuangan: Pemerataan Ekonomi

Di mana, nilai tersebut meningkat dari laba tahun 2020, yaitu Rp13 triliun atau tumbuh 869 persen.

BRI menjadi BUMN yang mencatatkan laba tertinggi sebesar Rp32,22 triliun pada 2021 atau setara 25,5 persen dari total laba seluruh BUMN di 2021.

BACA JUGA:  Tunaikan Janji, BRI Bawa Terbang UMKM ke Pasar Senggol Turki 2022

Direktur Utama BRI Sunarso memberikan apresiasi tinggi atas capaian Kementerian BUMN yang berhasil mendorong kinerja melalui transformasi di tengah kondisi pemulihan ekonomi pascapandemi.

Sunarso mengakui, transformasi yang diinisiasi Kementerian BUMN terbukti memberikan dampak positif terhadap BRI dan seluruh perusahaan BUMN secara umum.

BACA JUGA:  Viral Biaya Admin Rp150 Ribu, BRI Minta Jaga Rahasia Data Pribadi

”Oleh karenanya, transformasi ini akan terus kami perkuat untuk menjaga keberlanjutan bisnis ke depan,” tuturnya.

Dirinya menyebut bahwa penopang utama pertumbuhan laba BRI di sepanjang 2021 lalu terletak pada kinerja kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh positif.

Hal tersebut juga disertai dengan penurunan biaya bunga yang signifikan dan di saat bersamaan perseroan mampu mengelola portfolio mix dan kualitas aset sehingga dapat meningkatkan yield asset.

”Raihan laba BRI membuktikan perseroan dapat terus meng-create economic value kepada seluruh stakeholders di tengah kondisi yang menantang,” sebutnya.

Sebagai bentuk economic value creation yang diusung perseroan, BRI telah menyetorkan Rp27,09 triliun kepada negara sepanjang 2021.

Setoran tersebut terdiri dari pembayaran pajak senilai Rp.20,17 dan pembayaran dividen atas laba tahun buku 2020 senilai Rp.6,92 triliun.

”Apabila ditarik lebih jauh, sejak tahun 2019 hingga 2021 BRI telah menyetorkan pajak dan dividen kepada negara dengan jumlah total mencapai Rp82,03 triliun,” bangganya.

Lanjut Sunarso,BRI telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022.

Di antaranya adalah selective growth, di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal.

Selanjutnya, BRI meneruskan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah.

Kemudian, BRI fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah.

Termasuk menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.

Guna menjaga profitabilitas, BRI fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA).

”Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus fokus di segmen UMKM, utamanya mikro,” pungkas Sunarso. (*)

Redaktur: Hanif Adi Prasetyo

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA