Pernikahan Dini Naik Selama Pandemi, Orang Tua Anak Jadi Target

24 Juni 2022 04:00

GenPI.co Sultra - Pernikahan dini di Kendari menjadi isu atau masalah yang mendapat perhatian lebih dari DPPPA setempat.

Salah satu cara menekan angka pernikahan anak di bawah umur adalah dengan melakukan pencegahan sedini mungkin.

Kepala DPPPA Kendari Siti Ganef mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi.

BACA JUGA:  3 Zodiak Idaman, Sosok Sempurna, Cocok Diajak Nikah

Utamanya terhadap orang tua, lembaga masyarakat, termasuk OPD dan stakeholder terkait.

”Rencananya dalam waktu dekat kita akan ada rapat kerja terkait pernikahan dini,” kata Ganef, Rabu (23/6).

BACA JUGA:  Calon Pengantin di Kolaka Wajib Ikut Bimbingan Pranikah 3 Bulan

Dia menjelaskan, sosialisasi pencegahan pernikahan dini pada masyarakat Kendari tidak hanya dilakukan DPPPA.

Namun juga dilakukan pengadilan agama dan kantor urusan agama (KUA).

BACA JUGA:  Kasus Pernikahan Dini di Kendari Naik Gara-Gara Pandemi, Wah

”Termasuk BKKBN dan ibu-ibu PKK sebagai agen yang mensosialisasikan pencegahan pernikahan dini kepada orang tua dan anak remaja,” jelasnya.

Ungkap Ganef, pernikahan dini punya berbagai macam dampak negatif bagi anak seperti fisik, psikologis, termasuk finansial.

Pernikahan dini sangat memengaruhi mental, kesehatan, termasuk ekonominya setelah menikah, karena kan mereka masih belum siap," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, persentase pernikahan dini di Kendari naik selama pandemi Covid-19, utamanya bagi anak di bawah 16 tahun.

BPS Kendari mencatat persentase perempuan melakukan perkawinan di usia tersebut pada 2019 sebesar 7,88 persen.

Dalam jangka waktu satu tahun, angka tersebut kemudian meningkat menjadi 9,27 persen pada 2020.

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA