GenPI.co Sultra - Puluhan massa dari keluarga almarhum Amis Ando dan mahasiswa kembali menggelar demonstrasi alias demo di depan Mapolda Sultra.
Aksi berlangsung ricuh karena massa pengunjuk rasa memaksa merangsek masuk ke dalam Mapolda dihadang aparat keamanan.
Massa terlibat saling dorong dengan personel Propam Polda Sultra.
Polisi juga terlihat menarik kerah baju, bahkan sempat melontarkan perkataan yang kasar terhadap pendemo.
Seorang personel polisi juga terlihat terjatuh saat merampas ban bekas yang hendak dibakar oleh demonstran.
Beruntung, kasi berhasil diredam petugas yang mengajak massa duduk bersama di belakang ruang jaga Propam Polda Sultra.
Keponakan Amis Ando Jafir mengatakan, delapan kali berturut-turut pihaknya melakukan aksi unjuk rasa di Mapolda Sultra.
”Namun, titik terang terkait penyebab kematian paman saja belum juga terungkap,” katanya, Senin (27/6).
Jafir menilai, pihak Polda Sultra seperti ikut acuh tak acuh dengan permasalahan ini.
”Kenapa biar hasil autopsinya tidak diberikan. Kami keluarga sangat menantikan itu,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang tahanan Polres Muna Amis Ando mendadak meninggal dunia pada, Rabu (3/5).
Amis Ando meninggal usai diamankan dan ditahan selama 12 jam di Mapolres Muna.
Anggota keluarga korban Fajar tidak terima dengan meninggalnya Amis Ando. Bahkan dirinya mengaku menemukan kejanggalan dalam kematian korban.
”Di leher korban ada bekas lebam dan telinganya keluar darah,” ujar Fajar, Kamis (4/5). (mcr6/jpnn)