GenPI.co Sultra - Diterima kuliah S2 di 15 universitas ternama dunia membuat pemuda asal Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Muhammad Irsyad bingung.
Irsyad harus memilih salah satu dan melepas kesempatan berkuliah magister di 14 universitas lainnya.
Pada akhirnya, pemuda 24 tahun itu menjatuhkan pilihannya pada University of Sheffield, Inggris.
Setidaknya ada 15 kampus ternama yang menerima Irsyad, di antaranya; University of Manchester, UNSW Sydney, University of Queensland, dan Monash University.
University of Kent, University of Liverpool, RMIT University, University of Adelaide, Cardiff University, University of Stuttgart, dan Arizona State University.
Kemudian juga Macquarie University Sydney, Macromedia University of Applied Science, dan Lund University.
Tiga universitas di antaranya, Irsyad berhasil memperoleh Beasiswa Chevening dari Pemerintah Inggris.
Ketiga universitas tersebut adalah University of Sheffield, University of Kent, dan University of Liverpool.
”Beasiswa yang diberikan adalah beasiswa penuh berupa biaya kuliah, hidup, hingga akomodasi,” ucapnya kepada Genpi.co Sultra saat diwawancara via WhatsApp, Senin (4/7).
Irsyad mengaku memilih University of Sheffield karena lebih sesuai dengan bidang ilmu yang dia tekuni, yakni arsitektur.
”Saya mengambil University of Sheffield, jurusan Urban and Regional Planning, Faculty of Social Science,” ujar dia.
Sebelumnya, Irsyad berkuliah di Universitas Halu Oleo Kendari, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur, angkatan 2015.
”Waktu kuliah S1 saya salah satu mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi,” sebutnya.
Diketahui, Irsyad merupakan anak dari Hatta yang bekerja sebagai nelayan dan Husdi Hajra sebagai Pegawai Negeri Sipil atau PNS.
Dia mengungkapkan, meski pendapatan orang tuanya tidak begitu besar, namun hal tersebut tidak dianggap sebagai penghalang.
”Ekonomi bukan faktor penghambat untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, jika punya tekad yang kuat pasti akan tercapai,” pungkas Irsyad. (*)