GenPI.co Sultra - Guna memperluas transaksi digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS, Bank Indonesia alias BI Sultra menggandeng sekolah.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPwBI) Sultra Aryo Wibowo T Prasetyo mengatakan, langkah itu dilakukan untuk memperluas ekosistem keuangan digital.
”Cara paling efektif perluasan EKD ini dengan menggandeng komunitas seperti pelaku usaha, para guru, dan kepala sekolah,” katanya, Sabtu (30/7).
Melalui penggunaan transaksi nontunai, maka transaksi tunai berkurang termasuk menekan peredaran uang tak layak edar.
”Ini yang kami inginkan, sebab hingga saat ini hampir tiap minggu rata-rata Rp7 miliar uang rupiah tak layak edar yang kami musnahkan,” ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya menggandeng sekolah melalui rapat koordinasi edukasi ’Cinta, Bangga, Paham Rupiah’.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya mengenalkan metode QRIS kepada kepala SD dan SMP, serta pengawas sekolah di Kendari, Sultra.
Pihaknya pun berharap, kegiatan yang diikuti 126 kepala SD, 42 kepala SMP dan delapan orang pengawas sekolah se-Kota Kendari dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.
”Serta bisa menerapkan transaksi melalui QRIS,” ucapnya.
Imbuh dia, BI Sultra mendorong agar penggunaan sistem pembayaran QRIS bisa lebih luas, apalagi dengan kelebihan yang cepat, mudah, dan aman.
"Di sekolah negeri dan swasta masih banyak yang bayar iuran secara tunai. Kita ingin ke depan kantin, koperasi dan lainnya bisa nontunai,” harapnya. (ant)