GenPI.co Sultra - Harga serap beras petani masih Rp8.300 per kilogram, meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi naik.
Hal itu disampaikan Kepala Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing pada Kamis, (22/9).
”Harga ini masih berlaku hingga panen raya kedua pada Oktober 2022,” katanya.
Disinggung belum melakukan penyesuaian harga pembelian beras ke petani dampak kenaikan harga BBM karena masih menunggu instruksi dari Bulog.
”Apakah ke depan ada perubahan harga penyerapan beras petani atau tidak, kami masih menunggu instruksi dari Bulog pusat,” ucapnya.
Sementara itu, stok beras Bulog Sultra di gudang sekitar 10 ribu ton dan dipersiapan untuk operasi pasar.
”Operasi pasar dalam rangka mengantisipasi harga naik dampak kenaikan BBM bersubsidi,” ucapnya.
Siti menyebut, jumlah tersebut akan bertambah karena Bulog Sultra akan menyerap beras petani saat panen raya.
”Akan bertambah sekitar 15 ribu ton untuk persiapan di awal tahun 2023 mendatang,” ujarnya.
Sambung dia, sejak kenaikan harga BBM bersubsidi diumumkan, harga beras mengalami sedikit kenaikan.
”Namun tidak akan melewati HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditetapkan sebesar Rp9.450 per kilogram,” pungkasnya. (ant)