GenPI.co Sultra - Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT berdampak terhadap psikologi ibu dan anak.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Buton di Sulawesi Tenggara (Sultra) Basiran.
”Kasus pelecehan dan kekerasan dalam rumah tangga memengaruhi psikologi terhadap anak dan ibu,” ungkapnya, Sabtu (22/10).
Basiran meminta seluruh warga untuk menghindari praktik KDRT.
”Karena dapat berhadapan dengan hukum,” jelasnya.
Justru, sosok ayah sebagai kepala keluarga harus mampu menguasai dan mengontrol diri sendiri.
Bahkan, terkadang posisi ayah di dalam KDRT bisa menjadi korban atau pelaku yang akhirnya menimbulkan penyesalan.
”Jadi, bukan hanya korban tapi pelaku juga tertekan secara psikologis karena manusia punya hati nurani, makanya timbul penyesalan,” terangnya.
Umumnya, KDRT dipicu masalah ekonomi. Maka dari itu, diperlukan peran tokoh masyarakat dan agama dalam penanganan kekerasan.
”Semua pihak mulai orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, hingga kepala dusun menekan tindakan kekerasan demi membangun kemajuan Buton,” ajaknya. (ant)