BPOM Kendari Latih Tenaga Kesehatan Sebelum Kasih Obat ke Pasien

03 November 2022 14:23

GenPI.co Sultra - Seluruh tenaga kesehatan yang ada di semua fasilitas kesehatan diminta untuk menerapkan farmakovigilans pada pasien.

Fasilitas tersebut mulai dari rumah sakit, puskesmas, apotek, dan toko obat.

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kendari Yoseph Nahak Klau.

BACA JUGA:  Diduga Gagal Ginjal Akut, Bocah 2 Tahun Meninggal di RSUD Bahteramas

”Penerapan ini dilakukan karena tenaga kesehatan adalah orang yang berhubungan langsung dengan penggunaan obat pada pasien,” ungkapnya.

Yoseph Nahak menjelaskan, farmakovigilans merupakan terminologi yang didefinisikan oleh WHO (World Health Organization) sebagai suatu keilmuan.

BACA JUGA:  Dinkes Sultra Akhirnya Akui 3 Anak Meninggal Diduga Minum Paracetamol Sirop

Termasuk aktivitas deteksi, assessment, pencegahan, pemahaman terkait efek samping obat, dan permasalahan lain dalam penggunaan suatu obat.

”Dulu program ini dikenal dengan istilah monitoring efek samping obat atau MESO,” jelasnya.

BACA JUGA:  BPOM Kendari Uji Sampel Jajanan Anak Sekolah

Maka dari itu BPOM Kendari menggelar pelatihan farmakovigilans demi penguatan jejaring lintas sektor dalam pengawasan keamanan obat.

Pihaknya berharap kepada seluruh tenaga kesehatan dari semua fasilitas kesehatan agar senantiasa menerapkan farmakovigilans bagi setiap penggunaan obat pada pasien.

”Yakni berupa pendeteksian, penilaian, pemahaman terkait dengan penggunaan obat,” harapnya. (ant)

Redaktur: Hanif Adi Prasetyo

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULTRA